Gedung Teater Kota Lama Kendari
Tinggal Kenangan
Sulawesi
Tenggara adalah salah satu Provinsi yang berada di wilayah Indonesia, dengan
nama Ibu Kota Kendari. awalnya Kota lama Kendari bernama Kecamatan
Kendari, namun dengan berjalanya waktu, yang sebelumnya menjadi ibu kota
Kendari berubah nama menjadi Kota lama. yang kini kota lama menjadi tempat
objek wisata bagi masyarakat lokal maupun masyarakat luar. .
salah
satu objek wisata di kota lama yaitu Gedung Teater Kendari, yang dimana di
Gedung tersebut dahulu adalah tempat pemutaran film. pada saat itu gedung
teater ini berdiri pada saat Ibu Kota Kendari berumur sekitar delapan tahun dan
pada saat itu untuk pertama kalinya kota kendari memiliki sebuah tempat hiburan
malam "modern" di tempat represeantatif di masa itu yang bernama
Kendari Teater. kendari teater ini untuk pertama kalinya dimiliki oleh warga
Kota Kendari, mungkin pada saat itu adalah sebuah kemewahan yang mungkin hanya
orang kebetulan beruntung dapat menikmatinya seperti di kota Makassar ataupun
Jakarta.
kehadiran
kendari teater membuat masyarakat pada saat itu sangat beruntung, bisa
menikmati sebuah hiburan seperti pemutaran film-film yang mereka sukai, selekas
mereka bekerja dengan rasa lelah yang menghantam dan untuk menghilangkan rasa
capek mungkin salah satunya yaitu pergi menikati sebuah hiburan menoton film.
namun
Gedung Teater tersebut hanya tinggal sebuah nama, yang dimana jasadnya sudah
terkubur dalam-dalam bersama sejarah berdirinya. dengan rencana pemerintah
ingin membangun sebuah jebatan. kini kita tidak bisa melihat lagi gedung teater
yang dimana masa lampau adalah sebuah tempat kebanggaan bagi masyarakat kota
kendari tempo dulu. dengan ini kita bisa belajar bersama mengenai sejarah
bangsa kita, coba kita bayangkan apabila satu persatu tinggalan bersejarah
Indonesia mulai dihancurkan oleh pemerintah yang tidak bertanggung jawab dengan
apa yang mereka lakukan dengan tinggalan sejarah tersebut. mungkin dua puluh
tahun kemudian tinggalan bersejarah Indonesia salah satunya di Sulawesi
Tenggara akan hilang di bawah angin .
Sejarah Gedung Teater Kota Lama Kendari
"kasmin"
Gedung Teater dibangun pada awal
tahun 1970-an. Di masa kejayaannya gedung teater difungsikan sebagai Bioskop.
Pada tahun 1990-an, gedung teater telah pupus kejayaannya di tengah-tengah
moderenitas kehidupan awal masyarakat kota Kendari, sebagai sarana hiburan
media elektonik. Secara administratif Gedung Teater terdapat di Teluk Kota
Kendari disamping Pelabuhan Darma yang biasa disebut dengan Pantai Biru sisi
bagian timur kota Kendari yang dalam pembagian wilayah Kota Kendari terdapat di
Kelurahan Kandai. Setelah gedung teater tidak difungsikan lagi sebagai Bioskop,
gedung teater tidak dialih fungsikan, sehingga gedung tiater sejau usia
masa di fungsikannya, Gedung Teater menjadi bagian dalam Kajian Cagar Budaya.
Dalam bidang spesifikasi Ilmu Arkeologi yang mengkaji tentang Bidang Cagar
Budaya, gedung teater digolongkan dalam bangunan kolonial yang disebut dengan
kebudayaan indis. Gedung Teater adalah salah satu bukti arkeologis yang
monumental yang menorekan identitas moderenitas kota Kendari di tahun 1970-an
sebagai sarana media eloktronik moderen.
Hancurnya Gedung Teater
Pada bulan Februari 2015
kemarin, masyarakat Kota Kendari dikejutkan dengan hancurnya bangunan
monumental sejarah kota lama kota kendari. Hancurnya gedung teater diakibatkan
oleh program struktural pembanggunan jembatang BATERAMAS yang
mennyambungkan antara teluk kota Kendari Pantai Biru dengan Lapulu. Hal inilah
yang menyebabkan digusurnya kawasan bangunan Teater kota lama, sebagai
pembebesan lahan program struktural pembangunan jembatan BATERAMAS. Hal ini
tidak terlepas dengan kebijakan pemerintah yang tidak dilandasi dengan luhur
sejarah, sehingga kebijakan pemerintah mencedrai akan nilai-nilai sejarah dan
menghilangkan identitas wilayah kota lama kota Kendari. Teriris dan
tertusuk kepribadian diri, ketikan kita mendengar dan melihat kesaksian
hancurnya sekaligus musna dan pupusnya gedung teater ditengah-tengah kehidupan
bumi Kendari. Kejadian ini mendewasakan kita akan pentingnya partisipasi untuk
menjaga, merawat dan melindungi serta melestarikan hasil-hasil produk
kebudayaan di masa lalu, karena insan kehidupan manusia tiadak perna lepas dan
bahkan tidak perna lelah akan berdampingan hidup dengan nilai-nilai sejarah yang
dihadirkan di masa lalu untuk kehidupan masa kini dan bahkan berkelangsungan
sampai di masa yang akan datang (masa depan).
"Pemerintah
menginginkan sejarah baru tapi menghilangkan sejarah lama
gerakan
inspirasi insan masa kini mengenai nilai-nilai sejarah kebudayaan masa lalu
untuk masa kini dan masa yang akan datang"
oleh
: sunarto, kasmin, udin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar